Ibrani 11:1-6

Landasan Reformasi: Iman

27 Oktober 2024
GI.Purnama

Kekristenan dilandasi oleh iman, bukan oleh hal-hal yang tampak oleh mata. Kita percaya bahwa Allah itu ada bukan karena kita bisa melihat Allah, tetapi karena iman. Kita percaya bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah itu bukan karena kita melihat peristiwa penciptaan, tetapi karena iman. Kita mempercayai bahwa sejarah yang dituliskan dalam Alkitab itu benar karena iman, bukan karena melihat peristiwa yang dituliskan di sana. Kita percaya bahwa Allah menyediakan tempat di surga bagi kita karena iman, bukan karena kita telah melihat surga. Reformasi yang harus dilakukan oleh orang Kristen sebagai individu dan oleh gereja sebagai komunitas harus dilandasi oleh evaluasi yang dilandasi oleh iman yang tidak terlihat, bukan oleh apa yang terlihat jelas oleh mata. Iman akan membuat kita menatap ke depan, yaitu kepada pengharapan yang kita miliki di dalam Kristus.

Ibrani 11 mengisahkan tokoh-tokoh iman dalam Perjanjian Lama yang berhasil mengatasi berbagai macam tantangan dengan iman yang mereka miliki. Bila kita mengamati dengan cermat, jelas bahwa setiap orang menghadapi tantangan iman yang berbeda. Tantangan iman yang dihadapi umat Allah pada masa kini berbeda dengan tantangan iman yang dihadapi umat Allah pada masa lampau. Kita tidak bisa mengatakan bahwa tantangan iman pada masa kini lebih berat atau lebih ringan daripada tantangan iman pada masa lampau. Di setiap zaman, setiap orang menghadapi tantangan iman yang berbeda. Salah satu contoh tantangan iman yang unik adalah tantangan iman yang dihadapi oleh keluarga Nuh. Nuh diperintahkan TUHAN untuk membuat bahtera guna mengantisipasi datangnya air bah, padahal banjir belum dikenal pada masa itu. Bisa diduga bahwa ide membangun bahtera yang dilaksanakan oleh Nuh pasti ditertawakan oleh masyarakat pada masa itu, dan tertawaan itu merupakan tekanan yang amat berat, terutama bagi istri dan para menantu perempuan Nuh.

Apakah Anda pernah memikirkan reformasi yang perlu diadakan dalam kehidupan Anda secara pribadi dan dalam kehidupan bergereja? Mereformasi diri sendiri mungkin akan membuat kita menghadapi tantangan dari kepercayaan dan sistem nilai yang berbeda dengan keyakinan iman kita. Mereformasi gereja juga bisa berarti menentang cara pikir yang mengutamakan rasio dan cara pikir yang mengabaikan ajaran Alkitab. Apakah diri Anda dan gereja Anda berani mengambil risiko untuk melakukan reformasi. Salah satu reformasi yang perlu pada masa kini adalah menyangkut misi. Apakah Anda berani tetap setia menjalankan misi di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan di bawah ancaman paham pluralisme dan pengutamaan toleransi beragama?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design