1 Raja-raja 13

Nabi Kok Menipu?

20 Januari 2025
GI Tommy Chendana

Seorang nabi—atau abdi Allah—dari Yehuda diutus TUHAN untuk menemui Raja Yerobeam yang sedang mempersembahkan kurban di Betel. Nabi itu membawa pesan TUHAN yang secara tegas menyatakan bahwa suatu hari, TUHAN akan membangkitkan seorang keturunan Daud bernama Yosia, yang akan menyembelih imam-imam yang membakar kurban di atas mezbah yang dibangun oleh Yerobeam di Betel, serta akan membakar tulang-tulang manusia di sana. Nubuat—yang digenapi dalam 2 Raja-raja 23:1-20—merupakan suatu peringatan keras terhadap dosa penyembahan berhala yang dilakukan Yerobeam. Alih-alih bertobat, Yerobeam justru marah dan hendak menangkap nabi itu. Namun, Tuhan membuat tangan Yerobeam menjadi kaku—tidak dapat digerakkan—dan mezbah itu pecah. Karena takut, Yerobeam memohon agar nabi itu berdoa kepada TUHAN supaya tangannya pulih. Setelah sang nabi berdoa, tangan Yerobeam sembuh. Setelah mengalami mukjizat, Yerobeam membujuk sang nabi untuk datang dan makan bersama di rumahnya. Akan tetapi, nabi itu menolak karena TUHAN memerintahkan dia untuk tidak makan atau minum di sana.

Tidak lama setelah peristiwa itu, seorang nabi tua yang tinggal di Betel mendengar peristiwa itu dan tertarik untuk bertemu dengan nabi dari Yehuda tersebut. Ia menemukannya sedang duduk di bawah pohon tarbantin. Ketika ia mengundang nabi dari Yehuda itu ke rumah untuk makan, nabi itu dengan tegas menolak. Ia tetap setia pada perintah Tuhan yang melarangnya makan atau minum di tempat itu. Namun, nabi tua itu membohongi nabi dari Yehuda itu dengan mengaku bahwa malaikat TUHAN telah berbicara kepadanya dan memerintahkan untuk membawa dia ke rumahnya dan mengizinkan nabi itu makan dan minum bersama. Nabi dari Yehuda itu akhirnya memercayainya dan mengikuti nabi tua itu ke rumahnya. Setelah makan, nabi itu melanjutkan perjalanan. Akan tetapi, di tengah jalan, ia diserang dan dibunuh oleh seekor singa sebagai hukuman atas ketidaktaatannya terhadap perintah TUHAN. Ketika nabi tua itu mendengar kabar tentang kematian nabi dari Yehuda itu, ia merasa sangat sedih. Ia pergi mengambil jenazah nabi itu, meratapinya, dan menguburkannya di makamnya sendiri.

Nabi itu gagal bukan karena ia ditipu, tetapi karena dia tidak berpegang teguh pada perintah TUHAN. Saat kita mendengar "suara rohani" dari orang yang tampak saleh, kita tetap harus menguji "suara rohani" itu dengan firman Tuhan (1 Yohanes 4:1; 1 Petrus 5:8). Apakah Anda pernah menerima saran yang tampaknya baik atau masuk akal, tetapi saran tersebut sebenarnya bertentangan dengan firman Tuhan? Apakah Anda berani menolak godaan seperti itu?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design