Pasal ini menunjukkan bahwa Elisa adalah calon pengganti Nabi Elia yang telah dipilih dan dipersiapkan oleh Tuhan (Lihat 1 Raja-raja 19:19-21). Elisa pun sudah melewati masa magang, yakni mengamati dari dekat dan belajar dari kehidupan dan pelayanan Nabi Elia. Dalam bacaan Alkitab hari ini, tibalah waktunya bagi Elia untuk menyerahkan tongkat kenabiannya kepada Elisa. Apakah suksesi jabatan kenabian ini akan berlangsung lancar? Ternyata tidak terlalu lancar!
Sesudah Nabi Elia terangkat ke surga dan Elisa ditetapkan menjadi nabi penggantinya, para pengikut dan pengagum Nabi Elia meragukan pernyataan Tuhan yang telah mengangkat Nabi Elia ke surga (2 Raja-raja 2:11,16-18). Mereka berniat mencari jasadnya agar dapat dikuburkan di Israel. Di sisi lain, Elisa tampak belum terlalu siap menjadi pengganti Elia (2:2,4,6). Syukur, ada kesempatan terakhir untuk bisa belajar dari nabi Elia. Perjalanan dari Gilgal ke Sungai Yordan membawa dampak besar bagi Nabi Elia maupun bagi Elisa. Elia makin melihat kesetiaan dan kesungguhan Elisa terlihat dari kesediaan Elisa mengikutinya dari Gilgal sampai ke Sungai Yordan serta dari permintaan Elisa yang meminta warisan dua bagian dari kuasa kenabian Elia (2:9-10). Bagi Elisa, perjalanan itu meyakinkannya akan betapa dahsyatnya kuasa TUHAN (2:11-14) dan betapa ia sangat butuh bergantung pada Allah untuk bisa menjadi pengganti Elia (2:14).
Alih kepemimpinan tidak selalu berjalan lancar. Harapan untuk mendapat dan melatih orang yang tepat tidak selalu terwujud. Bayang-bayang kesuksesan pemimpin lama dan kemampuan calon pemimpin baru yang belum teruji merupakan pergumulan yang tidak mudah dilalui. Akan tetapi, Tuhan yang sudah memilih dan menetapkan seseorang untuk melayani Dia pasti akan mempersiapkan hamba-Nya.
Sebagai orang percaya, kita harus peka terhadap kesempatan yang dibukakan Tuhan untuk melayani Dia dalam peran dan tanggung jawab yang lebih besar. Sediakanlah diri Anda untuk dibentuk oleh Allah melalui bimbingan dan teladan para senior yang telah lebih dahulu melayani, dan terutama juga melalui ajaran serta teladan Tuhan Yesus. Dialah yang harus senantiasa menjadi Guru Agung kita! Tanda yang jelas dari seorang pemimpin rohani pilihan TUHAN bukan tampak dalam kehebatannya, melainkan melalui kehadiran kuasa dan kasih Kristus dalam pelayanannya serta dalam karakter Kristus yang terus bertumbuh dalam dirinya. Apakah Anda telah membuka diri terhadap kemungkinan diperlengkapi oleh TUHAN untuk menjadi pewaris kepemimpinan di gereja Anda?