2 Raja-raja 17

Bertobat atau Amputasi Rohani?

18 Februari 2025
Pdt. Iwan Catur Wibowo

Penyakit gula darah bisa berdampak fatal pada tubuh, bahkan bisa mematikan. Demi menyelamatkan hidup pasien, dokter kadang-kadang perlu melakukan amputasi terbadap bagian tubuh tertentu. Seperti itulah yang dikisahkan dalam bacaan Alkitab hari ini. Dosa para raja dan rakyat Israel tidak pernah dibereskan dan memicu timbulnya dosa yang lain. Kondisi ini bagaikan borok yang parah dalam iman dan kerohanian mereka dan hanya bisa dibereskan dengan amputasi rohani berupa hukuman Allah melalui penaklukan oleh Asyur.

Kehancuran total kerajaan Israel adalah akibat tak terelakkan dari menimbun dosa tanpa keseriusan mengobati. Raja Hosea menutup rangkaian raja-raja Israel yang diawali oleh Yerobeam bin Nebat (1 Raja-raja 12:20). Pada masa raja Hosea, Raja Salmaneser dari Asyur menghancurkan Samaria dan membuang orang-orang Israel ke Asyur (2 Raja-raja 17:5-6,23b). Jelas bahwa semua dosa umat Israel yang menyakiti hati TUHAN dicatat dan mereka akan mendapat hukuman. Inti dosa mereka adalah melanggar perintah dan ketetapan TUHAN dalam Perjanjian Sinai—perjanjian antara Tuhan dengan nenek moyang bangsa Israel (17:15)—dengan cara menyembah berbagai ilah dan berhala—termasuk patung lembu emas yang dibuat oleh Yerobeam bin Nebat (21-22)—serta melakukan hal-hal keji sesuai dengan ritual penyembahan ilah-ilah itu (17:7-17), padahal Tuhan telah berulang kali memperingatkan—melalui para nabi—agar mereka bertobat dan meninggalkan dosa (17:13).

Hukuman Allah atas kerajaan Israel bukanlah akhir dari kisah umat Allah. Hukuman itu merupakan tindakan "amputasi rohani" demi menyelamatkan bangsa Israel. Di negeri pembuangan, Israel diberi kesempatan untuk bertobat, agar hidup mereka menjadi kesaksian bagi Allah Israel terhadap bangsa-bangsa di sekitar mereka. Demikian juga dengan sisa-sisa Israel yang tetap tinggal di Samaria. Mereka seharusnya menjadi berkat bagi tawanan dari negeri-negeri lain yang dibuang—oleh Asyur—ke Samaria. Sayangnya, Israel menyia-nyiakan kesempatan bertobat ini (17:25-28). Umat Israel gagal menjadi teladan hidup beribadah yang benar. Sebaliknya, mereka justru ikut-ikutan mempraktikkan sinkretisme, yakni mencampur ibadah kafir dengan ibadah Israel (29-34).

Gereja mengemban tugas menyampaikan suara kenabian bahwa suatu hari kelak, semua orang dan segala bangsa akan menghadapi penghakiman dan hukuman Allah yang final dan fatal. Untuk itu, gereja harus serius membereskan dosanya sendiri dan turut mengobati budaya dosa bangsanya dengan berita dan kesaksian Injil Tuhan Yesus Kristus. Sudahkah Anda dan gereja Anda setia hidup berpadanan dengan Injil dan berpartisipasi dalam pemberitaan Injil?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design