Bacaan Alkitab hari ini: 1 Tawarikh 29
Pasal terakhir Kitab 1 Tawarikh ini terbagi dalam tiga bagian: Pertama, pidato raja Daud yang mendorong seluruh jemaah untuk memberi persembahan bagi pembangunan Bait Allah--yang dimulai dari teladannya dalam memberi persembahan (29:1-9). Kedua, pujian kepada Allah karena semua yang sudah Tuhan Allah kerjakan dalam hidup Daud, serta berkat dan doanya bagi Salomo--anaknya yang akan menjadi raja (20:10-20). Ketiga, Daud mengakhiri pemerintahannya dan bahkan hidupnya serta menyerahkan kursi pemerintahan kepada Salomo, anaknya. Bagian ini menyatakan dua hal penting yaitu perkenanan Allah atas Salomo yang akan membangun Bait Allah serta kesetiaan Allah kepada perjanjian-Nya dengan Daud, bahwa ia dan keturunannya akan memerintah atas Israel (20:21-30).
Penulis menutup kitab 1 Tawarikh dengan sangat elegan dalam suasana meriah. Seluruh kerajaan bersukacita karena persiapan sebuah pembangunan besar telah dimulai dan telah dilakukan pengurapan seorang raja baru atas Israel, walaupun mereka sedang berduka karena kematian Raja Daud. Dengan mencatatkan apa yang Daud telah lakukan bagi Israel, kedukaan tertutupi oleh kemuliaan yang Allah anugerahkan bagi Daud. Kitab 1 Tawarikh ini memperlihatkan sosok raja yang sangat ideal dalam diri Daud, karena memang dicatatkan hampir tanpa kelemahan dan dosa. Yang harus menjadi penekanan adalah bagaimana Daud mengutamakan dan menghadirkan Allah dalam setiap penggalan kehidupannya; mulai dari penetapannya sebagai raja pilihan Allah, semua peperangan, perencanaan pembangunan Bait Allah, sampai penyerahan jabatan sebagai raja kepada penerusnya, yaitu Salomo. Bagaimana dengan hidup kita? Apakah dalam segala hal kita mengutamakan dan menghadirkan Allah? [MS]
1 Tawarikh 29: 10b
"Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel,
dari selama-lamanya sampai selama-lamanya."