Bacaan Alkitab hari ini : Kejadian 36
Walaupun Esau—anak Ishak—tidak mewarisi perjanjian antara Allah dengan Abraham, catatan tentang keturunan Esau (pasal 36) lebih panjang daripada catatan tentang keturunan Ismael (25:12-18)—anak Abraham—yang juga tidak mewarisi perjanjian itu. Panjangnya pembahasan tentang keturunan Esau mungkin disebabkan karena dalam sejarah Israel, interaksi dengan keturunan Esau lebih banyak ketimbang dengan keturunan Ismael. Sayangnya, permusuhan antara keturunan Yakub dan Esau ternyata terus berlangsung selama berabad-abad.
Edom adalah sebutan untuk Esau (25:30), tetapi sebutan ini bisa juga dikenakan kepada bangsa keturunan Esau (bangsa Edom) serta bisa dikenakan pada daerah tempat tinggal bangsa Edom (yang sebelumnya disebut sebagai tanah Seir; 32:3; 36:20,
21, 30). Sebelum Esau berdiam di Tanah Seir, daerah itu telah berpenghuni. Esau pergi kesana dan kelompok Esau menjadi kelompok terkuat di sana. Saat Yakub kembali, Esau telah menjadi penguasa di sana. Daerah Edom berbukit-bukit. Saat bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir dan hendak menuju ke Tanah Kanaan di kemudian hari, telah dibangun sebuah jalan raya di sana. Musa meminta izin untuk melewati jalan raya tersebut, tetapi bangsa Edom tidak mengizinkan sehingga terpaksa bangsa Israel menempuh jalan berputar mengitari Tanah Edom. Semula bangsa Israel
bersikap toleran terhadap bangsa Edom, namun pada zaman Raja Saul, bangsa Israel mulai berperang dengan bangsa Edom (1 Samuel 14:47). Pada zaman Raja Daud, bangsa Edom ditaklukkan oleh bangsa Israel. Saat Kerajaan Yehuda runtuh, bangsa Edom bersukacita (Mazmur 137:7). Menurut pendapat Anda, bagaimana cara menghindarkan agar perselisihan dalam keluarga tidak berkembang menjadi permusuhan turun-temurun? [P]
Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda."
-Kejadian 25:23-