Kebangkitan Tuhan Yesus pada hari ketiga sekali lagi menegaskan kemenangan Tuhan Yesus atas maut. Maut tidak dapat mengalahkan dan merenggut kehidupan Tuhan Yesus. Ia bangkit dan menjadi pemenang. Sebagai orang Kristen yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus, kita pun mengalami kemenangan tersebut bersama Kristus. Namun, kita perlu merenungkan, apakah kita telah hidup sebagai pemenang? Apakah cara hidup kita adalah cara hidup seorang pemenang?
Jemaat Korintus sempat mengalami kebimbangan mengenai kebangkitan karena ada orang-orang yang mengajarkan seolah-olah tidak ada kebangkitan setelah kematian sehingga mempengaruhi cara hidup mereka. Namun, Rasul Paulus menegaskan bahwa karena Tuhan Yesus telah dibangkitkan, kita pun akan mengalami kebangkitan setelah kematian. Oleh karena itu, Paulus mengajarkan cara hidup orang yang memiliki pengharapan terhadap kebangkitan. Jangan hidup hanya untuk hari ini, tetapi untuk kekekalan karena hidup kita tidak berhenti ketika kita mati. Jangan hanya berfokus pada kehidupan duniawi yang bersifat sementara. Kita boleh bekerja dan mencari nafkah di dunia ini, tetapi tujuan akhir kita bukan kepuasan dan kenikmatan dunia, tetapi kehidupan kekal. Sebagai seorang pemenang bersama Kristus, kita harus hidup dalam pengharapan. Rasul Paulus menjelaskan bahwa hidup kita (jerih payah kita) di dalam Kristus yang telah bangkit tidak sia-sia (tidak berakhir dengan kematian) karena ada kebangkitan orang mati (15:29-32, 58). Marilah kita hidup sebagai pemenang dengan mengarahkan seluruh hidup kita untuk Kristus dan kekekalan. [AB]
"... Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." 1 Korintus 10:31