Perlengkapan Kemah Suci umumnya mempunyai arti yang bersifat simbolik serta menunjuk kepada Kristus dan karya-Nya di kayu salib. Mezbah korban bakaran dan bejana pembasuhan yang terletak di Pelataran Kemah Suci menunjukkan bahwa sebelum seseorang bisa menghadap Allah, ia harus lebih dulu memperoleh keselamatan yang didapat melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib dan dosanya dibasuh oleh darah Yesus Kristus. Selain imam, umat Israel hanya boleh berdiri di pelataran Bait Suci. Hanya imam yang boleh masuk ke Ruang Kudus dan hanya Imam Besar yang boleh masuk ke Ruang Mahakudus. Akan tetapi, sesudah Kristus wafat di kayu salib, orang yang percaya kepada Kristus dan karya-Nya di kayu salib boleh langsung menghadap Allah. Hal ini menunjukkan bahwa upacara dalam Perjanjian Lama hanyalah simbol, yang baru menjadi kenyataan setelah digenapi melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Bila umat Allah pada masa Perjanjian Lama hanya boleh menghadap Allah di pelataran Bait Suci, hal ini menunjukkan bahwa Allah yang Mahasuci tidak bisa berkompromi dengan dosa. Bila umat Allah pada masa Perjanjian Baru diizinkan untuk langsung menjumpai Allah, hal ini berarti bahwa karya Kristus di kayu salib sudah tuntas sehingga orang percaya diperkenankan untuk langsung menghadap Allah tanpa penghalang lagi.
Apakah Anda sudah memanfaatkan hak istimewa untuk langsung menghadap Allah melalui doa atau Anda tidak pernah berdoa karena merasa tidak mampu berdoa? Bila kita tidak berani berdoa secara pribadi, maka kita seperti umat Allah Perjanjian Lama yang hanya boleh berdiri di depan pelataran Bait Suci! [P]
"Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." Ibrani 10:22