Pekerjaan membangun Kemah Suci adalah pekerjaan rumit yang menuntut keahlian dan ketekunan. Hal pertama yang menarik perhatian adalah bahwa pemimpin pelaksana proyek pembangunan ini-yaitu Bezaleel bin Uri bin Hur-ditunjuk langsung oleh TUHAN (35:30). Walaupun proyek ini adalah proyek pembangunan sarana fisik, Aholiab bukan hanya dilengkapi dengan berbagai keahlian (ketrampilan), tetapi juga dipenuhi dengan Roh Allah (35:31). Agaknya Allah menghendaki agar pemimpin proyek pembangunan Kemah Suci ini memenuhi kualifikasi rohani, bukan hanya kualifikasi keahlian. Coba pikirkan: Saat gereja Anda dibangun, apakah pembentukan panitia pembangunan memperhatikan kualifikasi kerohanian, bukan hanya keahlian dan finansial?
Hal kedua yang menarik perhatian adalah bahwa Bezaleel dan asistennya-yaitu Aholiab bin Ahisamakh-pandai mengajar (35:34). Kepandaian mengajar ini penting karena proyek yang mereka kerjakan adalah proyek yang mengandung banyak detail. Bila hanya mereka berdua yang menangani seluruh proyek, jelas bahwa pekerjaan tersebut akan memakan waktu yang amat lama. Kepandaian mengajar membuat mereka bisa melatih para pekerja yang membantu mereka untuk bukan hanya sekedar membantu, melainkan turut serta mengerjakan proyek tersebut. Dengan demikian, proyek yang mereka kerjakan bukan hasil kerja dua orang, melainkan hasil kerja sama seluruh anggota tim. Bagaimana Pelaksanaan proyek-proyek pelayanan di gereja Anda: Apakah yang bekerja hanya orang-orang yang ahli atau seluruh anggota tim? Apakah mereka yang memiliki keahlian bersedia membagi pengetahuan atau ketrampilan mereka kepada anggota tim yang lain? [P]
"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Galatia 6:2