Imamat 21-22 yang kita baca hari ini berisi peraturan yang sangat spesifik tentang hal-hal yang dapat menajiskan imam dan imam besar serta aturan memakan korban persembahan. Secara umum, dua pasal ini dapat dibagi menjadi enam bagian, yakni: hal-hal yang menajiskan seorang imam (21:1-9), hal-hal yang menajiskan seorang imam besar (21:10-15), cacat fisik yang membatalkan jabatan seorang imam (21:16-24), larangan bagi imam dan keturunannya yang sedang tidak tahir untuk makan korban persembahan (22:1-9), peraturan tentang siapa yang boleh makan korban persembahan (22:10-16), dan korban persembahan yang dikenan dan tidak dikenan oleh Allah (22:17-33).
Meskipun semua peraturan di atas secara spesifik hanya berlaku bagi kehidupan para imam dan sistem persembahan korban di Perjanjian Lama, kita tetap dapat menerapkan dua prinsip berikut dalam kehidupan sebagai orang Kristen masa kini. Pertama, sama seperti para imam dan keluarga mereka harus selalu menjaga kekudusan di dalam kehidupan mereka agar diizinkan terlibat dalam pelayanan kepada Allah, demikian juga para pelayan yang dipilih secara khusus untuk melayani Allah dalam gereja masa kini harus selalu menjaga kekudusan hidup agar seluruh pelayanan mereka berkenan di hati Allah. Coba pikirkan: hal-hal apa yang biasanya mencemarkan kehidupan seorang pelayan Allah? Kedua, sama seperti umat Israel perlu menjaga kekudusan proses persembahan korban kepada Allah, demikian juga umat Kristen masa kini perlu berwaspada untuk tidak mencemari ibadah atau kebaktiannya dengan berbagai kecemaran. Menurut Anda, perilaku atau sikap seperti apakah yang sering ditemukan dalam ibadah atau kebaktian yang sebenarnya bisa mencemarkan kekudusan ibadah kita? [TF]
"Janganlah melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus, supaya Aku dikuduskan di tengah-tengah orang Israel, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allahmu; Akulah TUHAN." Imamat 22:32-33