Bila kita selalu terpaku kepada hal-hal negatif yang terdapat di dalam hidup kita, kita akan sulit untuk bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita, bahkan kita akan gampang merasa iri hati terhadap orang lain yang kita anggap bernasib lebih baik daripada kita, sehingga kita bisa terjebak untuk menyalahkan Tuhan. Bangsa Israel pun sering tidak bisa berterima kasih atas keadaan yang mereka alami, padahal mereka telah menerima kasih dan pertolongan Allah secara luar biasa. Tidak pernah ada suatu bangsa di dunia ini yang lebih diistimewakan Allah daripada bangsa Israel. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila Allah murka saat bangsa Israel bersungut-sungut karena mereka merasa bernasib buruk (11:1). Sekalipun demikian, ketika ada orang-orang rakus yang memprovokasi bangsa Israel untuk tidak puas terhadap makanan manna yang diberikan Allah dan meminta daging, ternyata Allah mengabulkan. Allah memberikan daging setiap hari selama sebulan untuk menunjukkan kuasa-Nya (11:18-20).
Bila bangsa Israel mau dengan rendah hati menghitung berkat Tuhan atas diri mereka, mereka akan melihat bahwa Allah telah memperlakukan mereka secara istimewa. Bangsa manakah yang mengalami kemerdekaan dari perbudakan bukan mulai perjuangan, tetapi karena Allah sendiri yang bertindak dengan tangan-Nya yang kuat? Bangsa manakah di dunia ini yang memenangkan peperangan karena Allah berperang bagi mereka? Bangsa manakah di dunia ini yang dipelihara Allah selama puluhan tahun dengan memakan makanan dari surga yang disebut "manna"? Bagi kita pada masa kini, bila kita bersedia menghitung berkat Tuhan yang telah kita nikmati, tak ada alasan untuk tidak dipenuhi dengan rasa syukur. [P]
"Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?" Mazmur 116:12