Hukum Taurat tidak diberikan sebagai syarat untuk bisa dipilih sebagai umat pilihan Allah. Sebaliknya, umat Israel telah dipilih terlebih dahulu oleh Allah, lalu hukum Taurat diberikan kepada bangsa Israel untuk dilaksanakan.
Hukum Taurat diberikan sebagai pedoman bagi umat pilihan yang telah diselamatkan oleh Allah. Jika dilakukan, hukum Taurat akan menjaga umat-Nya agar tetap dekat dengan Allah dan mengalami berkat-Nya. (supaya hidup dan masuk Tanah Perjanjian, 4:1; supaya bijaksana dan berakal budi, 4:6; supaya baik keadaanmu dan anak-anakmu, 4:40).
Musa mengajak umat Israel generasi baru untuk setia menjalankan perintah dan ketetapan Allah agar mengalami kelimpahan sebagai umat Allah. Musa sendiri sempat gusar dan bertindak gegabah karena ketidakpercayaan Israel, sehingga ia mencoreng kemuliaan Allah. Akibatnya, dia dihukum tidak boleh masuk ke tanah perjanjian (32:50-52). Musa menjadikan dirinya sebagai contoh orang pilihan yang sempat lalai sehingga tidak mendapat penggenapan janji Allah di dunia ini. Namun, Musa tetaplah orang yang dipilih dan dikasihi Allah, bahkan Allah sendirilah yang menguburkan Musa (34:6).
Orang Kristen saat ini diselamatkan oleh anugerah Yesus Kristus dan kita diangkat menjadi anak-anak Allah ketika kita percaya kepada Kristus. Keselamatan kita dijamin oleh Yesus Kristus yang memilih kita sebagai umat yang diselamatkan. Namun, kita tidak boleh lengah untuk tetap menaati firman Allah agar kita dapat mengalami kelimpahan berkat Allah dalam hidup kita, sehingga hidup kita dapat menjadi kekaguman dan terang bagi orang yang tidak percaya. [MB]
"Segenap jalan, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut umurmu di negeri yang akan kamu duduki." Ulangan 5:33