Tanpa pemimpin rohani seperti Yosua dan tua-tua yang mengenal Tuhan, bangsa Israel mengalami kemerosotan kerohanian, bahkan menjadi serupa dengan bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Mereka meninggalkan Tuhan serta menyembah allah-allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka sehingga menimbulkan sakit hati Tuhan (2:10-13). Murka Tuhan bangkit dan Tuhan menghukum Israel dengan menyerahkan mereka kepada musuh dan Israel tidak sanggup melawan. Belas kasihan membuat Tuhan membangkitkan hakim untuk membebaskan bangsa Israel dari penindasan. Selama hakim itu hidup, bangsa Israel mencari Tuhan dan hidup aman (2:18; 3:11, 30-31). Peran hakim sebagai pemimpin rohani sangat menentukan kualitas kehidupan kerohanian bangsa Israel. Hakim demi hakim diutus Tuhan untuk memelihara umat-Nya sampai raja hadir (17:6; 18:1; 19:1, 21:25).
Dalam PB, Tuhan juga menunjukkan belas kasihan-Nya bagi kita yang berdosa, yang menimbulkan sakit hati Tuhan dan membangkitkan murka Tuhan. Tuhan menunjukkan belas kasihan-Nya kepada kita ketika kita masih berdosa (Roma 5:8) dengan mengutus Sang Hakim dan Pembuat hukum (Yakobus 4:12) untuk menjadi Juru selamat bagi kita.
Dalam penantian kedatangan Raja segala raja, Tuhan mengutus para hamba-Nya ke dunia sebagai wujud belas kasihan Tuhan supaya kualitas rohani umat-Nya bertumbuh dan umat-Nya setia menyembah Tuhan. Tuhan menempatkan mereka dalam banyak bidang di banyak tempat. Kitalah hamba-hamba-Nya! Apakah Anda sudah berperan di tempat yang tepat? [SL]
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari- Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya." 2 Timotius 4:8