Terkadang Allah sengaja membiarkan umat-Nya berada dalam situasi yang sulit untuk menunjukkan kuasa-Nya yang melampaui segala pergumulan dan kesulitan. Kekalahan pasukan Israel dan perampasan tabut Allah oleh pasukan Filistin tidak berarti bahwa Allah kalah dan tidak lagi Mahakuasa. Sebaliknya, Allah menunjukkan kepada umat-Nya dan bangsa Filistin bahwa Ia adalah Allah yang Mahakuasa. Jika sebelumnya bangsa Filistin hanya mendengar kisah tentang Allah Israel yang Mahadahsyat di masa lalu (4:8), sekarang mereka mengalami sendiri kedahsyatan Allah. Semula, mereka sengaja ingin menunjukkan superioritas dewa Dagon, patung sembahan utama mereka, dengan meletakkan tabut Allah dalam kuil Dagon di Asdod. Akan tetapi, patung Dagon terjatuh dengan posisi menyembah kepada tabut Allah (5:4). Kepala dan tangan kanan patung Dagon yang terpenggal dan terpelanting adalah simbol bahwa Dagon telah dikalahkan oleh Tuhan Allah yang Mahadahsyat. Di samping itu, Tuhan menulahi penduduk Asdod dengan borok. Ketika tabut dipindahkan ke kota-kota Filistin lainnya, tulah yang sama melanda kota-kota tempat tabut Allah berada. Pada akhirnya, tabut dikembalikan kepada orang Israel di daerah Bet-Semes disertai sejumlah persembahan emas berbentuk tikus dan benjolan sebagai simbol tulah yang menjangkiti penduduk Filistin. Bukan hanya umat Allah, tetapi bangsa Filistin pun juga harus mengakui kemahakuasaan Tuhan yang melampaui segala kuasa di dunia ini.
Walaupun persoalan dan pergumulan hidup orang percaya bisa datang silih berganti, sekali-sekali jangan kita meragukan kuasa Allah. Allah tidak pernah tinggal diam atas kehidupan umat-Nya. [FI]
Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini?" 1 Samuel 6:20a