Sikap Daud berlawanan dengan sikap Saul. Daud tahu bahwa Saul adalah seorang yang diurapi Tuhan menjadi Raja Israel. Walaupun Saul membenci--bahkan berkali-kali berusaha untuk membunuh--Daud, Daud tetap menghormati Saul dan sama sekali tidak mau membalas. Sebaliknya, Saul telah melihat bahwa Daud adalah seorang yang diberkati dan dilindungi Tuhan. Bahkan, Saul pasti sadar bahwa Allah akan menyerahkan jabatan Raja Israel kepada Daud. Sekalipun demikian, Saul tidak mau menyerahkan kekuasaan dengan sukarela.
Saul adalah gambaran orang yang bersandar kepada diri sendiri. Dia tidak bisa sabar menanti Allah bertindak. Saat dia beranggapan bahwa Allah tidak memihak dirinya, dia tidak mau mengevaluasi dan merendahkan dirinya di hadapan Allah, melainkan dia terus berjuang dengan caranya sendiri untuk mengubah keadaan. Munculnya Daud sebagai pahlawan Israel tidak membuat dia girang (padahal Daud selalu mendukung Saul). Dia berusaha menyingkirkan Daud untuk memaksakan keinginannya agar takhta Kerajaan israel dapat diwariskan kepada keturunannya. Dia tidak peduli terhadap kehendak Allah.
Daud adalah gambaran orang yang bersandar kepada Allah. Dia mengasihi Allah dengan segenap hati, sehingga dia memperjuangkan kepentingan Allah, bukan kepentingan diri sendiri. Walaupun Saul berlaku jahat terhadap dirinya, Daud tetap menghormati Saul, bukan karena Saul baik, tetapi karena Saul telah diurapi (dipilih) Allah untuk menjadi raja Israel. Apakah Anda menyetujui tindakan Daud menghukum orang Amalek yang membawa berita tentang kematian Saul? Apakah sikap Daud terhadap Saul telah Anda teladani dalam bersikap terhadap pemimpin Anda (yang banyak kekurangan)? [P]
Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?" 2 Samuel 1:14