Setiap orang pasti pernah mengalami stres (tekanan batin). Bila stres itu berlangsung dalam jangka waktu yang lama, stres itu akan berkembang menjadi depresi. Ciri utama keadaan depresi adalah bahwa kita menjadi lesu (kehilangan semangat, putus asa) dan emosi kita menjadi abnormal. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Raja Daud yang mengalami berbagai masalah yang datang secara bertubi-tubi dalam rumah tangganya (pemerkosaan Tamar, pembunuhan Amnon, dan kemudian memuncak dengan pemberontakan Absalom) telah membuat dia menjadi depresi. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa ketika ia bertemu dengan Ziba, dia gampang dihasut sehingga membuat keputusan yang terlalu tergesa-gesa tentang harta warisan bagi Mefiboset (16:1-4). Emosi Raja Daud yang tidak stabil itu juga tercermin dalam kasus Simei yang telah mengutuki Raja Daud. Kekesalan Daud terhadap Yoab dan Abisai (anak-anak Zeruya) membuat usulan Abisai langsung ditolak (16:5-11).
Bila Anda sedang berada dalam keadaan depresi, berhati-hatilah bila Anda harus mengambil keputusan. Keputusan yang tergesa-gesa akan sangat dipengaruhi oleh emosi dan keputusan semacam itu seringkali salah dan merugikan. Dalam keadaan depresi, sangat menolong bila kita menceritakan masalah yang kita hadapi kepada kawan yang telah dewasa secara rohani. Saat Absalom memberontak, Daud seperti menghadapi jalan buntu. Untunglah bahwa dalam situasi sulit itu, Raja Daud dibantu oleh sahabatnya yang bijaksana, yaitu Husai (15:32-37). Apakah Anda memiliki sahabat yang dapat dipercaya, yang bisa memberikan saran-saran yang bijaksana saat Anda mengalami depresi? [P]
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." Amsal 17:17