Dari sudut pandang manusiawi, apa yang terjadi dalam hidup kita berasal dari serangkaian kebetulan. Akan tetapi, dari sudut pandang Tuhan, semua yang terjadi dalam hidup kita berkaitan dengan pengaturan Tuhan yang sempurna.
Bila hendak mengambil keputusan penting, Raja Daud biasanya selalu meminta pertimbangan dari penasihatnya yang bernama Ahitofel serta dari seorang sahabatnya yang bernama Husai. Saat Absalom memberontak, Ahitofel mendukung Absalom (15:31), sedangkan Husai tetap setia kepada Raja Daud (15:32). Karena Raja Daud menyadari bahwa nasihat Ahitofel akan membuat Absalom menjadi semakin sulit dihadapi, Raja Daud meminta agar Husai berpura-pura mendukung Absalom, padahal sebenarnya dia ditugaskan oleh Raja Daud untuk menggagalkan nasihat Ahitofel. Bila Absalom selalu mengikuti nasihat Ahitofel, akan sulit bagi Raja Daud untuk mempertahankan diri. Akan tetapi, Absalom yang kurang pengalaman itu juga meminta pertimbangan Husai. Dengan cerdas, Husai mengacaukan pemikiran Absalom (17:1-14), sehingga nasihat Ahitofel tak diikuti dan Raja Daud bisa meloloskan diri dengan menyeberangi sungai Yordan. Akibatnya, Ahitofel marah dan kecewa, lalu berhenti mendukung Absalom, kemudian dia menggantung diri (17:15-23).
Seperti Daud yang tak berdaya menghadapi Ahitofel, kadang-kadang kita juga menghadapi masalah besar yang membuat kita seperti menemui jalan buntu. Saat Anda merasa tak berdaya untuk mengatasi masalah Anda, apakah Anda meyakini bahwa Allah menyediakan orang seperti Husai yang bisa meluputkan Anda dari bahaya? [P]
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." Pengkhotbah 3:11