Raja Daud adalah seorang pemimpin yang beriman. Kedekatannya dengan Allah patut untuk kita teladani! Sekalipun demikian, dia memiliki kelemahan serius, yaitu bahwa dia terlalu memanjakan anak-anaknya dan kadang-kadang tindakannya sangat emosional. Sikap yang terlalu memanjakan anak membuat Raja Daud kadangkadang seperti tidak mempedulikan para pahlawan yang telah berjuang untuk kepentingan Raja Daud. Dalam bacaan Alkitab hari ini, terlihat bahwa dia bersikap terlalu lunak terhadap Absalom yang telah memberontak terhadap dirinya. Secara terus terang, Yoab mengatakan bahwa Raja Daud "mempermalukan" rakyat yang telah berjuang membela dia karena Raja Daud lebih mencintai (mementingkan) anaknya (Absalom) yang telah memberontak daripada orang-orang yang mencintai (membela) Daud. Dengan demikian, jasa para panglima dan para prajurit amat disepelekan. Bahkan Yoab sampai berkata, "Aku mengerti pada hari ini, bahwa seandainya Absalom masih hidup dan kami semua mati pada hari ini, maka hal itu kaupandang baik." (19:5-6). Sikap yang emosional dan kadang-kadang tergesagesa membuat keputusan Raja Daud kadang-kadang tidak bijaksana (19:16-30 perhatikan keputusan yang diberikan terhadap Simei bin Gera serta terhadap Ziba dan Mefiboset).
Sikap mengistimewakan keluarga (sehingga seperti mengabaikan rakyat) dan sikap emosional adalah sikap yang mudah kita jumpai sampai saat ini. Apakah Anda bisa memberi contoh tentang pejabat, termasuk kepala negara, yang tidak bisa mencegah saat anak-anaknya melakukan korupsi? Apakah Anda bisa memberi contoh tentang keputusan tidak bijaksana yang dihasilkan oleh sikap emosional? [P]
"Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." Filipi 2:3b-4