Melihat keadaan orang Kristen Galatia yang menghadapi permasalahan munculnya ajaran palsu yang mencampuradukkan hukum Taurat dan Injil kasih karunia Allah, Paulus langsung memperkenalkan diri sebagai rasul yang dipilih Yesus Kristus untuk menyampaikan Berita Injil yang berpusat pada Pribadi Yesus Kristus dan yang hanya untuk kemuliaan-Nya (1:1-5).
Ia sedih saat melihat bahwa pemahaman anggota jemaat Galatia yang sudah menerima Injil kasih karunia Kristus mudah dikacaukan oleh orang yang memutarbalikkan Injil Kristus (1:6-7). Rasul Paulus menegaskan bahwa Injil yang dia beritakan berasal dari penyataan Yesus Kristus, bukan dari manusia (1:11-12). Injil telah mengubah hidupnya dari seorang penganiaya dan pembinasa jemaat Allah menjadi pemberita Injil. Ia menceritakan bahwa dulu ia sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyang. Akan tetapi, oleh anugerah Allah, ia dipanggil untuk menjadi Rasul yang diutus untuk tugas tertentu, yaitu memberitakan Injil Kristus. Perubahan hidup Rasul Paulus adalah bukti nyata bahwa Injil Kristus yang ia beritakan adalah Injil yang berkuasa mengubah hidup manusia. Oleh karena itu itu, Rasul Paulus mengharapkan agar jemaat Galatia mampu melihat kebenaran Injil yang ia beritakan agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh injil yang lain.
Pengalaman jemaat Galatia mungkin seperti pengalaman kita saat ini. Di sekitar kita muncul banyak ajaran sesat yang tidak sesuai dengan Injil Kristus, misalnya Injil Barnabas dan Injil Thomas. Kita harus menerima Injil Kristus dengan keyakinan kuat bahwa Injil mampu mengubah hidup kita. Bagaimana dengan Anda? Apakah sejak menerima Injil Kristus, hidup Anda berubah? Apakah Anda memiliki keyakinan yang kuat terhadap Injil Kristus sehingga Anda tidak mudah diombang-ambingkan oleh injil-injil palsu? [BS]
"Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani." Roma 1 : 16