Hidup dalam Panggilan Allah: Mewujudkan Manusia Baru
29 Desember 2016
Bacaan Alkitab hari ini : Efesus 5
Menjalankan panggilan Allah untuk melayani itu seharusnya bukan hanya sekedar proyek atau kegiatan, melainkan gaya hidup. Bila "melayani" adalah gaya hidup kita, maka kita pasti mengalami perubahan hidup berupa pertumbuhan secara rohani, sehingga kita menjadi manusia baru di dalam Kristus (4:16-24; 5:8). Perubahan hidup ini meliputi seluruh aspek kehidupan kita, termasuk cara berpikir (4:23), perkataan (4:25; 5:4, 19-20), emosi (4:26-27), etos (semangat) kerja (4:28), relasi dengan sesama (4:31-32; 5:2, 21), kekudusan hidup (5:3), keberanian menyatakan identitas diri (4:17; 5:8-17), relasi suami-isteri (5:22-33), relasi anak dan orang tua (6:1-4), serta relasi hamba dan majikan (6:5-9).
Mana yang harus terwujud lebih dulu dalam hidup kita: melayani atau mengalami perubahan hidup? Kedua hal itu tidak perlu dipertentangkan. Bila kita menjalankan panggilan untuk melayani orang lain, hidup kita akan mengalami perubahan, karena hati nurani kita akan menuduh kita bila apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan keadaan diri kita yang sebenarnya. Bila kita bersedia dibentuk oleh Roh Kudus, pembentukan itu terjadi saat kita rela melaksanakan kehendak Allah. Sebaliknya, bila kita menjauhkan diri dari orang lain, kita tidak mau melayani orang lain, maka pertumbuhan rohani kita pasti akan terhambat.
Pelayanan apa yang sedang Anda kerjakan? Perubahan hidup dalam wujud apa yang sedang terjadi di dalam hidup Anda? Perhatikanlah nasihat Rasul Paulus, "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada." (5:15-16a). [P]
"Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." Efesus 4:23-24