Dalam bacaan Alkitab hari ini, hubungan antara Allah dan umat-Nya digambarkan sebagai hubungan antara Pemilik kebun anggur dan kebun anggur itu sendiri. Sebagaimana seorang pemilik kebun anggur memiliki keinginan (kehendak) atau harapan terhadap kebun anggurnya, demikian pula Allah memiliki tujuan atas kehidupan umat-Nya (5:7, 12). Oleh karena itu, tidak bisa diterima bila umat Allah hidup semaunya sendiri. Allah menghendaki agar umat-Nya hidup dalam keadilan dan kebenaran. Oleh karena itu, kehidupan umat Allah yang jahat dan semaunya sendiri tentu saja mengesalkan hati Allah, dan akhirnya Allah menjatuhkan hukuman berupa runtuhnya kota Yerusalem dan Bait Allah yang menjadi kebanggaan umat Allah, bahkan kemudian mereka dibuang ke pembuangan.
Apakah Anda memahami kehendak Allah bagi hidup Anda? Allah ingin agar umat-Nya berbuah seperti pohon anggur yang baik. Tentu saja, buah yang diinginkan Allah adalah kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya, yaitu kehidupan yang menjadi berkat bagi orang lain. Umat Allah pada masa Nabi Yesaya bukan hanya tidak sanggup mempengaruhi lingkungan mereka yang berdosa, melainkan mereka justru meniru cara hidup orang yang tidak mengenal Allah. Mereka bahkan menantang Allah bertindak terhadap diri mereka (5:18-19). Mereka terlalu percaya diri sehingga murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya (5:20-25). Oleh karena itu, Allah akan menggunakan bangsa asing (yaitu bangsa Babel) untuk menghukum umat-Nya (5:26-30). Pada masa kini, orang yang mengaku Kristen harus sadar bahwa hukuman Allah akan dijatuhkan bila kita tidak mengalami pembaruan hidup di dalam Kristus! [P]
"Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran." Yesaya 5:7