Perhatikan bahwa Tunas dari tunggul Isai (11:1) menunjuk kepada Keturunan Daud, yaitu Yesus Kristus, Sang Mesias itu. Perlu dipahami bahwa nubuat tentang Sang Mesias dalam bacaan hari ini di satu pihak merupakan jawaban bagi permasalahan aktual (masalah yang saat itu muncul) dan di pihak lain merupakan sumber pengharapan tentang hal-hal yang masih belum terwujud. Di satu sisi, bukankah hikmat dan pengertian, nasihat dan keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan (11:2) merupakan hal-hal yang amat dibutuhkan oleh umat Tuhan pada zaman dulu maupun pada masa kini? Bukankah umat Tuhan memerlukan pemimpin yang takut akan TUHAN, yang menghakimi dengan adil dan jujur, serta yang benar dan setia (11:3-5)? Di sisi lain, keadaan damai dan aman yang digambarkan dalam 11:6-9 mengingatkan kita kepada Taman Eden (Kejadian 2) dan jelas merupakan pengharapan yang belum terwujud sampai saat ini.
Nama-nama tempat yang disebut dalam 11:11 bukanlah dimaksud sebagai penyebutan lengkap, melainkan ungkapan untuk menunjukkan bahwa sisa umat Allah itu kembali atau dikumpulkan dari berbagai arah (Asyur dari arah Timur Laut; Mesir, Patros, Etiopia dari arah Barat Daya; Elam dan Sinear dari arah Tenggara; Hamat dari arah Utara; dan pulau-pulau di laut dari arah Barat), sehingga tak perlu dibedakan dengan kembalinya orang-orang Yehuda dari empat penjuru bumi (11:12). Kembalinya umat Allah dari berbagai penjuru bumi ini terjadi pada tahun 1948 dan menghasilkan berdirinya negara Israel, tetapi kita masih mengharapkan bersatunya umat Allah dari segala suku dan bahasa yang akan terjadi saat Tuhan Yesus datang kedua kali. [P]
Pada waktu itu engkau akan berkata: "Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku." Yesaya 12:1