Bangsa Aram (dalam pasal ini disebut sebagai Damsyik yang menunjuk kepada nama ibu kota Aram) adalah sekutu bangsa Israel Utara (dalam 17:3 disebut Efraim--salah satu suku Israel yang menonjol, dan dalam 17:4 disebut Yakub--salah seorang nenek moyang bangsa Israel) dalam memberontak terhadap Kerajaan Asyur. Karena bangsa Israel Selatan (Yehuda) tidak mau ikut melawan bangsa Asyur, mereka memusuhi bangsa Yehuda. Oleh karena itu, keruntuhan Damsyik yang berhasil ditaklukkan oleh bangsa Asyur segera disusul dengan keruntuhan Kerajaan Israel Utara (Lihat 2 Raja-raja 18:9-12). Sekalipun demikian, Kerajaan Yehuda tidak ikut runtuh karena saat Kerajaan Israel Utara runtuh, Kerajaan Yehuda dipimpin oleh raja yang baik, yaitu Raja Hizkia.
Bacaan Alkitab hari ini menjelaskan bahwa keruntuhan Kerajaan Israel Utara disebabkan karena bangsa Israel telah melupakan dan mengabaikan Allah (Yesaya 17:10). Keruntuhan Kerajaan Israel Utara ini beberapa puluh tahun kemudian disusul oleh keruntuhan Kerajaan Yehuda yang juga disebabkan karena penyebab yang sama, yaitu melupakan dan mengabaikan Allah. Sekalipun kisah keruntuhan Kerajaan israel Utara dan Selatan ini amat menyedihkan, kita perlu mengingat bahwa Kerajaan Asyur yang meruntuhkan Kerajaan israel Utara dan Kerajaan Babel yang meruntuhkan Kerajaan Yehuda pun pada gilirannya akan mengalami keruntuhan yang datangnya tiba-tiba. Kerajaan Asyur dirobohkan oleh Kerajaan Babel dan Kerajaan Babel dirobohkan oleh Kerajaan Media-Persia. Saat ini, orang Kristen di banyak tempat menghadapi teror yang menakutkan. Beranikah kita meyakini bahwa teror tak akan terwujud tanpa izin Allah? [P]
"Pada waktu itu kota-kotamu akan ditinggalkan..., sehingga menjadi sunyi sepi. Sebab engkau telah melupakan Allah yang menyelamatkan engkau, dan tidak mengingat gunung batu kekuatanmu." Yesaya 17:9-10a