Pra-Paskah
Sabtu, 19 April 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yohanes 19:16b-24
Sesungguhnya, Yesus Kristus disalibkan bukan karena desakan orang Yahudi kepada pemerintah pada waktu itu, tetapi karena Allah mengizinkan hal itu terjadi. Hukuman penyaliban adalah hukuman paling berat dan paling keji pada masa itu yang tujuannya adalah untuk mempermalukan seorang penjahat. Yesus Kristus disalibkan di tengah bersama dengan dua orang penjahat besar sehingga Yesus Kristus termasuk dalam kategori penjahat besar yang berbahaya. Dengan demikian, kemanusiaan Yesus Kristus dianggap menyandang status penjahat besar. Yesus Kristus menjalani perendahan diri—martabat, hak, dan status—sampai tahap paling rendah. Di kayu salib, Yesus Kristus mengalami pelecehan dan olokan, baik secara fisik maupun secara verbal. Tambahan pula, saat penyaliban, pakaian-Nya dan jubah-Nya diambil dan dibagi-bagi, dan dengan demikian menggenapi nubuat Kitab Suci tentang Sang Mesias (lihat Mazmur 22:19).
Apakah status kita yang sesungguhnya di hadapan Tuhan? Seharusnya status kita adalah penjahat, tetapi Yesus Kristus menggantikan diri kita dan menempati posisi kita. Kita tidak perlu menjalani cercaan, olokan, penderitaan fisik, dan pelecehan karena Yesus Kristus telah menempati posisi kita. Sudah sepantasnya bila kita semakin mengasihi Dia dari hari ke hari saat kita mengingat apa yang telah Dia lakukan bagi kita di kayu salib. Marilah kita meninggikan Dia dalam hidup kita sambil mengingat apa yang telah Dia lakukan bagi kita. [FW]
Filipi 2:5-8
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”