Allah berbeda secara mutlak dengan dewa-dewa yang disembah oleh suku-suku bangsa di luar Israel. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila penilaian sang juru minuman agung yang merupakan orang kepercayaan Raja Asyur itu sebagian besar salah (36:4-10). Memang benar bahwa siasia saja berharap kepada bangsa Mesir! Akan tetapi, masalah sesungguhnya bukanlah menyangkut Mesir, melainkan menyangkut hubungan dengan Allah. Bila bangsa Yehuda berharap dan bersandar kepada Allah, tidak ada satu suku bangsa pun yang akan sanggup melawan. Tuduhan juru minuman agung bahwa Allah tidak menolong umat Yehuda karena Raja Hizkia telah merobohkan mezbah-mezbah di bukit-bukit pengorbanan juga keliru karena persembahan korban di bukit pengorbanan itu bukan kehendak Allah. Allah menghendaki agar umat-Nya beribadah di Bait Allah, bukan di tempat lain. Perkataan bahwa TUHAN menghendaki agar bangsa Asyur menyerang Yehuda itu pun keliru karena Allah hanya menginginkan bangsa Asyur menyerang Israel Utara saja. bukan menyerang bangsa Yehuda.
Karena bangsa Asyur tidak mengenal Allah Israel, wajar bila Raja Asyur beranggapan bahwa kebergantungan Raja Hizkia kepada Allah itu merupakan suatu tindakan yang bodoh atau sia-sia (36:14-18). Bila kita berada dalam lingkungan orangorang yang tidak mengenal Allah Israel, tak perlu heran bila mereka menganggap kebergantungan kita kepada Allah merupakan suatu kebodohan. Apakah Anda pernah dicemooh karena Anda bergantung kepada Tuhan? Apa yang akan Anda lakukan bila iman Anda diremehkan oleh orang yang tidak mengenal Allah (perhatikan reaksi rakyat Yehuda dalam menghadapi perkataan juru minuman agung dalam 36:13-20)? [P]
"Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu!" 2 Tawarikh 6:14b