Sebelum wafat, Raja Daud telah melakukan berbagai persiapan untuk pembangunan Bait Allah, namun Allah tidak mengizinkan Raja Daud melaksanakan keinginannya. Raja Salomo meruskan persiapan pembangunan Bait Allah itu dengan menyiapkan bahan-bahan lain yang masih diperlukan, dan kemudian mulai melaksanakan pembangunan. Pikirkan sejenak: Menurut pendapat Anda, setelah Raja Salomo menyelesaikan proyek raksasa berupa pembangunan Bait Allah ini, apakah berarti bahwa Allah akan berkenan kepada Raja Salomo seumur hidupnya? Ternyata tidak! Pekerjaan membangun Bait Allah ini penting, tetapi tuntutan Allah yang paling utama bukanlah bahwa kita harus mengerjakan "proyek besar", melainkan bahwa kita harus taat seumur hidup (6:12-13). Dengan perkataan lain, mengerjakan "proyek besar" hanyalah merupakan bagian dari ketaatan kita yang harus berlangsung seumur hidup. Bila "proyek besar" yang kita kerjakan itu disertai ketaatan seumur hidup, barulah "proyek besar" itu menjadi berarti.
Dalam kehidupan kita, tidak jarang kita menemui orangorang yang membanggakan diri karena pernah bertahun-tahun menjadi guru sekolah minggu, menjadi majelis gereja, menjadi anggota tim misi, dan sebagainya, tetapi kemudian menjadi kecewa dan kehilangan semangat untuk melayani Tuhan, bahkan kemudian mengabaikan Tuhan. Apakah kebanggaan semacam itu sudah sepantasnya? Tidak! Kita hanya dapat membanggakan apa yang kita kerjakan untuk Tuhan bila kita taat kepada Allah sampai akhir hidup kita! Bila saat ini semangat Anda untuk melayani Tuhan mulai kendor, marilah kita kembali bangkit dan sadar bahwa Allah menuntut ketaatan seumur hidup! [P]
"... jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka ... Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel ..." 1 Raja-raja 6:12-13