Kamis, 24 April 2014
Bacaan Alkitab hari ini: 2 Raja-raja 22
Kefasikan rakyat Yehuda membuat datangnya penghukuman terhadap mereka tidak terelakkan lagi. Tuhan sudah berfirman dan penghukuman atas bangsa Yehuda mulai dilaksanakan melalui tangan bangsa-bangsa lain. Di kemudian hari, Raja Yosia wafat dalam pertempuran melawan bangsa Mesir yang berada di bawah kepemimpinan Firaun Nekho (23:29). Pemberontakan bangsa Babel terhadap Asyur membuat kondisi politik makin mencekam. Ancaman penyerbuan bangsa Babel mulai menghantui Kerajaan Yehuda. Kondisi seperti ini semakin lama semakin memuncak dan berujung pada kehancuran Kerajaan Yehuda, sesuai dengan nubuat para nabi.
Di tengah kesesakan yang dialami bangsa Yehuda, Allah masih menyatakan belas kasihan dan anugerah-Nya. Reformasi terhadap iman dan ibadah bangsa Yehuda yang dilakukan oleh Raja Yosia membuat ia mendapat belas kasihan dan anugerah Tuhan. Raja Yosia telah menyesal dengan sungguh-sungguh dan ia telah merendahkan diri di hadapan Tuhan. Ia berkabung dengan mengoyakkan pakaian dan menangis dengan sungguh-sungguh di hadapan Tuhan (22:19). Kesungguhan dan pertobatan Raja Yosia membuat Tuhan berjanji bahwa Raja Yosia tidak akan melihat kehancuran Yehuda dengan matanya sendiri (22:20). Kehancuran Yehuda akan dialami oleh generasi selanjutnya.
Tidak dapat dibayangkan bahwa anugerah Tuhan itu begitu besar bagi anak-anak-Nya. Ketika penghukuman sudah di ambang pintu, Ia masih menunjukkan kasih dan sayangnya kepada orang (seperti Raja Yosia) yang mau kembali mencari Dia dan sungguh-sungguh bertobat di hadapan-Nya. [WY]
Ratapan 3:22-23
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN,
tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!