Allah yang Mahatahu telah memberikan berbagai rambu bagi umat-Nya. Rambu-rambu itu diberikan bagi kebaikan umat Allah. Sayangnya, rambu-rambu itu sering tidak diperhatikan sehingga bangsa Israel sering menghadapi masalah. Salah satu rambu yang diberikan Allah adalah agar umat Allah tidak melakukan kawin campur dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Raja Salomo adalah seorang raja yang penuh dengan hikmat Allah. Dia bisa memecahkan masalah-masalah yang rumit. Kepandaiannya tak tertandingi. Dia dikagumi bukan hanya oleh rakyatnya sendiri, tetapi juga oleh bangsa-bangsa lain. Dia juga telah mengerjakan pekerjaan besar yang dicita-citakan oleh Raja Daud, yaitu membangun Bait Allah. Sayangnya, dia tidak memiliki kewaspadaan. Dia meremehkan larangan Allah untuk melakukan kawin campur dengan wanita dari bangsa lain yang tidak mengenal Allah dan melakukan poligami mengikuti kebiasaan para penguasa pada zaman itu.
Semula, kawin campur itu tidak menghapus kesetiaannya kepada Allah. Sampai pasal 10, kesetiaannya kepada Allah masih belum tergoyahkan. Akan tetapi, sesudah ia tua, benteng pertahanan imannya runtuh! Dia mulai meninggalkan Allah dan menyembah ilah-ilah lain. Dia tidak lagi menyembah Allah dengan sepenuh hati! (11:1-8). TUHAN mengatakan bahwa Salomo secara sadar meninggalkan perjanjian dengan Allah, sehingga TUHAN memutuskan untuk mengoyak Kerajaan Israel menjadi dua (11:11). Kisah Raja Salomo ini merupakan peringatan yang sangat keras bagi kita agar kita tidak meremehkan peraturan Allah! Apakah Anda telah membiasakan diri untuk dengan tegas mengatakan "Tidak!" terhadap godaan dosa? [P]
"Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain ..." 1 Raja-raja 11:3-4a