Mungkin kita berpikir bahwa kewaspadaan itu hanya diperlukan oleh orang-orang yang sembrono. Akan tetapi, dalam bacaan Alkitab hari ini, kita bisa melihat bahwa kewaspadaan itu diperlukan oleh semua orang. Perhatikanlah kondisi sang abdi Allah yang datang dari Yehuda ke Betel untuk membawa pesan Allah yang amat keras terhadap Raja Yerobeam. Sang abdi Allah adalah seorang yang berani dan taat kepada Allah. Ketaatan dan ketegasannya kepada Allah membuat dia berani menolak hadiah yang hendak diberikan oleh Raja Yerobeam kepadanya. Tragisnya, dia tidak waspada ketika seorang nabi tua membohongi dia sehingga akhirnya dia mati diterkam oleh seekor singa. Kita sulit memastikan mengapa sang nabi tua itu membohongi dia, tetapi mungkin saja Allah mengizinkan hal itu terjadi untuk menegaskan kepada bangsa Israel bahwa masalah ketaatan kepada Allah itu merupakan sesuatu yang serius! Bila Allah tega membunuh utusan-Nya sendiri yang tidak taat kepada-Nya, pastilah Allah akan benar-benar menjatuhkan hukuman kepada setiap orang yang berlaku tidak taat kepada-Nya.
Bacaan Alkitab hari ini paling tidak memberikan dua pelajaran bagi kita: Pertama, ketaatan kepada Allah itu tidak dapat ditawar. Setiap orang, termasuk mereka yang mengaku sebagai "hamba Tuhan" juga harus taat kepada-Nya. Kedua, kita harus waspada terhadap semua godaan yang bisa membelokkan ketaatan kita kepada Allah. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda telah dengan setia menaati kehendak Allah yang Anda ketahui? Apakah Anda telah membiasakan diri untuk mewaspadai setiap godaan yang hendak menyelewengkan ketaatan Anda? [P]
... "Aku pun seorang nabi juga seperti engkau, dan atas perintah TUHAN seorang malaikat telah berkata kepadaku: Bawa dia pulang bersama-sama engkau ke rumahmu, supaya ia makan roti dan minum air." Tetapi ia berbohong kepadanya. 1 Raja-raja 13:18