Selasa, 7 Januari 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 8:1-9:6
Bila kita membandingkan antara anak yang dilahirkan oleh isteri Nabi Yesaya (8:1-4) dengan anak yang dijanjikan sebagai tanda bagi Raja Ahas (7:7-16), maka kita bisa melihat adanya kesamaan, yaitu keduanya merupakan tanda bagi kehancuran kota Samaria (ibu kota Kerajaan Israel Utara) dan kota Damsyik (ibu kota negeri Asyur).
Dalam Injil Matius, dijelaskan bahwa Yesaya 7:14 itu sekaligus juga merupakan nubuat bagi kelahiran Tuhan Yesus (Matius 1:23). Dalam Alkitab, merupakan hal yang umum terjadi bahwa sebuah nubuatan memiliki penggenapan ganda, yaitu penggenapan dalam waktu dekat dan penggenapan dalam waktu jauh. Sebenarnya, perkataan “perempuan muda” (Yesaya 7:14) merupakan kata yang umum dipakai untuk menunjuk kepada seorang perempuan muda (tidak harus seorang perempuan yang belum menikah). Akan tetapi, saat kitab Yesaya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, kata yang dipakai sebagai padanan perkataan tersebut adalah kata yang menunjuk kepada seorang perempuan muda yang belum menikah. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa saat Nabi Yesaya berbicara kepada Raja Ahas di Yesaya 7, dia belum menikah, kemudian dia segera menikah dan melahirkan anak dalam pasal 8.
Sebutan “Maher-Syalal Hash-Bas” (8:1-4) yang menunjuk kepada kehancuran kota Samaria dan kota Damsyik mengandung makna adanya penyertaan Allah yang membawa kebinasaan bagi bangsa Aram (yang bersekutu dengan Kerajaan Israel Utara) dan bangsa Asyur yang merupakan musuh umat Allah. Sebutan “Imanuel” yang secara khusus menunjuk kepada Tuhan Yesus (Matius 1:23) menunjukkan penyertaan Allah dalam hal penyelamatan terhadap umat-Nya yang mau percaya kepada Tuhan Yesus. [P]
Yesaya 7:14
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”