Entah yang mana kasus bangsa Yehuda: Sedikit tahu firman Tuhan membuat mereka tidak mampu berbuat benar atau kebiasaan berbuat dosa menghalangi mereka belajar firman Tuhan? Yang pasti, pemahaman firman yang dangkal berdampak pada gaya hidup yang rentan jatuh dalam dosa.
Bangsa ini memiliki Taurat Tuhan, lalu merasa sok tahu firman Tuhan, padahal mereka memahaminya secara dangkal. Mereka merasa bijaksana (8:8), padahal sesungguhnya mereka tergolong tidak tahu hukum Tuhan (8:7), bahkan menolak firman (8:9). Dampak sikap sok tahu ini adalah sikap sok benar: tidak menyadari telah banyak melakukan kejijikan di mata Tuhan (8:12) sambil terus berharap bahwa hidup mereka berjalan dengan damai dan aman (8:15) sebagaimana dikhotbahkan para pemimpin rohani mereka (8:11; 7:4). Tak mengherankan bila Allah tidak menemukan seorang pun yang menyesal dan bertobat (8:4-6). Akibatnya, kebebalanlah yang terpelihara dan itulah yang akhirnya membawa mereka pada kebinasaan dalam murka Tuhan (8:14-17).
Sejarah umat Israel ini mudah terulang. Pengetahuan yang minim dan pemahaman yang dangkal akan firman Tuhan membuat banyak anak Tuhan yang hidup berdasarkan prinsip dunia yang bertentangan dengan ajaran alkitab. Ironisnya, sama seperti Israel, mereka merasa sedang menyenangkan hati Tuhan hanya karena mereka rutin beribadah dan hidupnya terasa lancar. Camkanlah: Pengenalan firman yang dangkal menuntun pada banyak pelanggaran dan kebebalan yang berujung pada kebinasaan. Doakan agar diri kita dan gereja kita memiliki kerinduan yang besar untuk belajar dan mendalami firman serta melakukan kehendak Tuhan. [ICW]
"Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; kar ena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu." Hosea 4:6