Apa tugas gubernur, presiden, atau raja? Pasal ini menunjukkan jawaban khas kitab Perjanjian Lama, yakni menegakkan keadilan dan kebenaran serta melindungi orang yang lemah (orang asing, yatim, janda) yang rentan dirugikan oleh pihak lain. Itulah tanggung jawab para raja Yehuda yang duduk di takhta Daud (21:12-14; 22:1-3). Jika dilaksanakan, ada berkat menanti. Sebaliknya, akan ada kutuk jika diabaikan (22:4-7). Allah menegaskan kepada raja Zedekia bahwa Yerusalem yang sedang terkepung pasti jatuh ke tangan pasukan Babel, karena ia dan para pendahulunya telah mengabaikan tanggung jawab itu. Yoahas (atau Salum, 22:10-12) memerintah sebentar saja dan dibuang oleh Mesir (2 Raja-raja 23:30-34). Adiknya, Yoyakim yang membangun istana, juga tidak menegakkan keadilan seperti Yosia, ayahnya, sehingga mati dengan sangat tidak terhormat (Yeremia 22:13-19). Anaknya, yakni Yoyakhin atau disebut Konya (kependekan dari Yekonya), tidak memiliki anak dan dibuang ke Babel sesuai nubuat Yeremia (Yeremia 22:24-30; 2 Raja-raja 24:6-15). Paman Yoyakhin, yaitu Zedekia, menjadi saksi mata jatuhnya Yerusalem dan menjadi raja terakhir dari dinasti Daud (2 Raja-raja 24:17-25:7).
Di pasal 23, Yeremia menyatakan bahwa suatu hari akan muncul lagi raja keturunan Daud yang akan menegakkan keadilan dan kebenaran di seluruh negri (23:5). Ini menunjukkan visi Allah tentang pemimpin tidak berubah: raja atau gubernur, presiden dan para pemimpin lainnya harus memerintah dengan adil! Doakanlah presiden, gubernur, walikota, dan bupati di seluruh negeri kita agar mereka sadar dan memiliki nyali untuk menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh rakyat, terutama bagi golongan yang lemah. [ICW]
"Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, ..." Yeremia 22:3