Selasa, 6 Mei 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Ayub 9-10
Saat Ayub mengatakan: “tidak ada wasit di antara kami yang dapat memegang kami berdua” (9:33), yang dimaksudkan adalah bahwa tidak ada yang mampu menjadi pelerai atau pendamai antara Allah dengan dirinya ketika dia menggugat Allah. Alasannya, di satu sisi, teman-temannya tidak bertindak sebagai wasit yang baik yang mengambil keputusan setelah mendengar pandangannya dan pandangan Allah sekaligus. Di sisi lain, tidak ada seorang pun yang dapat menghakimi Allah. Ayub mengatakan, “Dia bukan manusia seperti aku, sehingga aku dapat menjawab-Nya: Mari besama-sama menghadap pengadilan” (9:32). Tidak ada gunanya membawa Allah ke pengadilan sebab manusia tidak akan menang dalam adu argumentasi dengan Allah. Manusia yang terbatas tidak mungkin mampu menjawab semua pertanyaan Allah (9:3-4).
Dalam keterbatasannya, Ayub masih mempunyai pemahaman yang benar tentang Allah. Akan tetapi, dia tidak mengerti mengapa ia yang hidup secara saleh dan mengabdikan hidup kepada-Nya harus menanggung derita seberat itu. Ia menentang argumen bahwa Allah menghukum orang yang berbuat dosa dan menolong mereka yang tidak bersalah (9:21-22). Menurutnya, keputusan Allah mengizinkan penderitaan kepada orang benar merupakan misteri yang tak terkuak dan melampaui akal manusia yang terbatas (10:1-22).
Ketika iman kita berada di titik terbawah karena berbagai tekanan hidup yang menghimpit, milikilah pemahaman yang benar tentang Allah dan kedaulatan-Nya. Dia tidak pernah berjanji untuk meniadakan masalah, tetapi dia menjanjikan bimbingan dan pertolongan agar kita dapat melewati masa-masa sulit. Tetaplah beriman walaupun jalan-jalan-Nya sulit dimengerti. [Souw]
Roma 11:33
“O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!”