Penulis mengungkapkan kesengsaraan Sion yang dahsyat dengan perkataan, "Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah, ...." Kemegahan dan kemasyhuran Yerusalem di masa lalu--yang bagaikan emas--telah menjadi sangat menyedihkan. Bangunan kota telah runtuh dan umat Yehuda yang tersisa banyak yang hidup dalam kelaparan. Bayi-bayi ingin menyusu, anak-anak meminta roti, tetapi tidak ada seorang pun yang memberi. Kedurjanaan umat Yehuda telah melebihi dosa Sodom (4:6), "dengan tangan sendiri, kaum wanita yang (seharusnya) lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka ...." (4:10). Sungguh, keadaan sangat menyedihkan. Besarnya dosa mereka membuat Tuhan "melepaskan segenap amarah-Nya, mencurahkan murka-Nya yang menyala-nyala, ...." (4:11).
Ternyata bahwa "Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya yang di tengah-tengahnya mencurahkan darah orang yang tidak bersalah. Mereka terhuyung-huyung seperti orang buta di jalan-jalan, cemar oleh darah, sehingga orang tak dapat menyentuh pakaian mereka." (4:13-14). Akhirnya, Tuhan menceraiberaikan mereka dan para imam tidak lagi dihormati. Begitu dalam dosa yang telah dilakukan oleh umat Allah di Yerusalem. Imam yang sudah diurapi dan seharusnya menjadi penolong umat, ternyata jatuh ke dalam dosa yang begitu dalam.
Seberapa dalamkah pengenalan Anda akan Tuhan? Seberapa dekatkah Anda dengan Tuhan? Ingatlah bahwa dosa selalu dapat menghampiri umat Tuhan, bahkan para pelayan Tuhan. Bila kita tidak waspada, kita pun dapat jatuh ke dalam dosa. Bagaimana dengan Anda? [BS]
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." Lukas 21:34