Lama waktu menjadi Kristen bukanlah jaminan bahwa seseorang mengenal kehendak Tuhan bagi kehidupannya, apalagi orang yang tidak mengenal Tuhan yang dengan seenaknya saja bermain-main dengan dosa. Orang yang tidak mempedulikan kehendak Tuhan perlu menyadari bahwa Allah melihat semua yang kita lakukan dan Ia menuntut pertanggungjawaban kita.
Mazmur 50 yang kita baca hari ini menunjukkan bahwa Tuhan yang Mahakuasa tampil bersinar dengan segala kebesaran-Nya sebagai Hakim yang adil yang mengadili umat-Nya. Tuhan menegur umat-Nya tentang korban persembahan mereka dan Ia memberi peringatan penghukuman kepada orang fasik yang membenci teguran Fiman Tuhan, yang bergaul dengan orang berdosa, dan yang ucapan mulutnya jahat dan menipu. Yang Tuhan tuntut adalah persembahan syukur sebagai korban kepada Allah serta kehidupan yang jujur dan menepati janji di hadapan-Nya. Tuhan akan meluputkan mereka yang hidup benar di hadapan-Nya saat mereka berseru dalam kesesakan. Tuhan akan menunjukkan keselamatan kepada mereka.
Marilah kita menguji kehidupan kita: Apakah Anda menganggap persembahan sebagai lebih penting daripada kehidupan yang benar di hadapan Tuhan? Apakah Anda selalu menepati janji Anda kepada Tuhan? Apakah Anda mempersembahkan syukur sebagai korban kepada Allah, khususnya ketika Anda sedang menghadapi pergumulan yang berat? Respons ucapan syukur saat menghadapi pergumulan berat itulah yang membuat ucapan syukur disebut sebagai korban. Tuhan menyukai korban ucapan syukur karena ucapan syukur semacam itu hanya dapat muncul dari hati yang tulus mempercayai Tuhan sepenuhnya dan tidak meragukan kebaikan-Nya. [SS]
"Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi." Mazmur 50:14