Orang Farisi adalah orang yang mematuhi hukum Taurat dengan amat ketat. Bagi mereka, mengasihi Allah berarti mematuhi peraturan-Nya tanpa kompromi sedikit pun. Dalam bacaan Alkitab hari ini, beberapa orang Farisi mencela tindakan murid-murid Tuhan Yesus memetik bulir gandum (6:1-2) dan tindakan Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit (6:6-11) pada hari Sabat, karena mereka beranggapan bahwa memetik bulir gandum dan menyembuhkan orang sakit merupakan aktivitas "kerja" yang tak boleh dilakukan pada hari Sabat.
Sebenarnya, dalam praktik kehidupan orang Yahudi pada masa itu, melakukan sesuatu yang baik pada hari Sabat diperbolehkan. Dalam kasus penyembuhan di atas, tangan kanan laki-laki yang disembuhkan Tuhan Yesus itu sudah mati (tidak berfungsi), padahal tangan kanan sangat diperlukan untuk bekerja mencari nafkah. Oleh karena itu, penyembuhan tangan kanan lelaki itu menghasilkan pemulihan kembali mata pencahariannya, sehingga tindakan itu harus dianggap sebagai perbuatan baik. Sebaliknya, tindakan orang Farisi mencari kesalahan Tuhan Yesus itu merupakan perbuatan jahat yang tercela. itulah sebabnya, Tuhan Yesus berkata dengan nada menyindir, "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
Bacaan Alkitab hari ini mengajarkan kepada kita cara hidup yang seharusnya bagi warga kerajaan Allah di dunia ini, yaitu menyatakan kasih Allah kepada semua orang. Allah mengutus kita untuk menjadi berkat bagi dunia ini, bukan untuk menegakkan peraturan yang menghalangi orang lain mengalami kasih Allah. [LH]
"Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu berbuat demikan dan sembuhlah tangannya. Lukas 6:10