Saat mulai mengikut Kristus, apakah Anda membuat komitmen untuk mematuhi konsekuensi menjadi murid-Nya? Dalam 14:25, dituliskan bahwa banyak orang mengikuti Tuhan Yesus. Akan tetapi, tidak bisa dipastikan apakah mereka benarbenar telah membuat komitmen untuk menjadi murid Tuhan Yesus atau sekadar ikut-ikutan saja. Sangat mungkin bahwa mereka mengikut Tuhan Yesus karena tertarik terhadap mujizat yang dibuat Tuhan Yesus. Saat itu, banyak orang berharap bahwa Tuhan Yesus akan menjadi raja yang memerintah di Yerusalem, padahal saat itu Tuhan Yesus sedang menuju ke Yerusalem untuk disalibkan. Jadi, harapan mereka bertolak belakang dengan rencana Tuhan Yesus. Kita harus memahami harga yang harus dibayar dalam mengikut Tuhan. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa orang yang hendak mengikut Dia harus bersedia memikul salib, bahkan membenci keluarga. Artinya, seluruh hidup kita harus kita serahkan kepada Tuhan. Kata "membenci" di sini berarti bahwa seorang murid bisa dianggap kurang mengasihi keluarga bila kasih terhadap keluarga dibandingkan dengan kasih kepada Tuhan.
Mengikut Tuhan Yesus harus sungguh-sungguh, tidak boleh ikut-ikutan atau menuntut hal yang terasa enak saja. Saat ini, banyak orang yang mengaku Kristen, tetapi menghindari salib dan tidak menaati persyaratan menjadi murid Kristus: tidak bersedia berkomitmen untuk membaca firman setiap hari; menjadikan ibadah hari Minggu sebagai obat penutup rasa bersalah; serta tidak menunjukkan cara hidup yang berbeda dengan orang yang tidak mengenal Tuhan, baik dalam keluarga maupun di dunia kerja. Orang-orang seperti itu tidak memenuhi syarat untuk menjadi murid Tuhan Yesus! [LH]
"Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku." Lukas 14:33