Masalah kebangkitan Yesus Kristus tidak dapat dipisahkan dari seluruh rangkaian hidup dan karya-Nya di dunia, mulai dari kelahiran-Nya sampai kenaikan-Nya ke sorga. Yesus bisa bangkit karena sebelumnya Dia mati. Yesus benar-benar mati dan Dia benar-benar bangkit dari kematian. Kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menulis, "Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu". Selanjutnya, Paulus menulis, "Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal" (1 Korintus 15:4, 20). Fakta-fakta kebangkitan Kristus tak terbantahkan dan meruntuhkan semua penyangkalan terhadap kebangkitan Kristus. Inilah pengharapan bagi setiap orang percaya! Kebangkitan-Nya dari kematian memberikan pengharapan yang tuntas bagi umat manusia. Penulis kitab Ibrani menggambarkan pengharapan itu bagaikan sauh yang kuat dan aman. Pertama, kebangkitan Kristus memastikan bahwa kita memperoleh hidup yang kekal. Kehidupan sesudah hidup dalam dunia atau kehidupan kekal ini dijamin oleh Kristus yang bangkit (Ibrani 6:19-20). Kedua, kebangkitan Kristus memastikan tidak ada suatu kekuatan atau kuasapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus yang bangkit (Roma 8:38-39). Ketiga, kebangkitan Kristus memastikan bahwa kita dipelihara Yesus yang penuh rahmat dari hari ke hari (Lukas 12:24,27).
Dalam menyongsong Natal dan merayakan Natal tahun ini, hendaknya kita kembali menyadari bahwa Yesus yang lahir, mati dan bangkit dari kematian memberi kita pengharapan, baik untuk saat ini maupun untuk kehidupan yang akan datang. Sudahkah Anda memiliki pengharapan di dalam Yesus? [LM]
"Terpujialah Allah dan Bapa Tuhan kita Y esus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan." 1 Petrus 1:3