Ada ungkapan terkenal yang berbunyi, "Uang adalah tuan yang bengis, tetapi hamba yang baik". Ungkapan itu benar! Uang bersifat netral, dan bermanfaat atau merugikan tergantung dari cara memandang dan memakai uang itu. Perhatikan bahwa memahami cara mengelola uang dengan bijak lebih penting daripada memahami cara mendapatkan uang. Jika kita tidak bisa mengelola uang, penghasilan sebanyak apa pun tidak akan membuat kita hidup berkecukupan. Pengkhotbah mengungkapkan pengamatannya, "Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya". Dengan kata lain, "Semakin banyak yang Anda peroleh, semakin banyak pula yang akan Anda pakai".
Sadarilah bahwa Anda adalah pengelola kekayaan, bukan pemilik. Pemilik kekayaan yang sesungguhnya adalah Tuhan! Sebagai pengelola yang bijak, kita tak boleh semau gue memakai uang yang Tuhan percayakan kepada kita. Bila kita mengelola uang dengan bijak, Tuhan akan mempercayakan hal yang lebih besar. Sebaliknya, jika kita mengelola uang dengan buruk, semakin berkurang pula perkara yang akan Tuhan percayakan kepada kita, dan selanjutnya bisa memunculkan dampak buruk yang mengerikan bagi diri kita, bahkan juga bagi orang lain. Sejarah menunjukkan bahwa banyak orang kaya yang mengalami kehancuran keluarga karena tidak mampu mengelola uang, termasuk ada yang anaknya terjerat dengan narkoba dan pergaulan bebas. Bahkan, ada orang kaya yang dibunuh oleh mereka yang merasa dirugikan (5:12-13, 16; 6:1-2). Bagaimana cara Anda mengelola kekayaan? Apakah Anda ingin melakukan perubahan dalam cara Anda mengelola uang? [Souw]
"Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya-- juga itu pun karunia Allah." Pengkhotbah 5:18