Apakah Anda pernah mengalami keadaan tertindas? Keadaan tertindas bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada diri orang beriman. Daud adalah seorang yang imannya menjadi tolok ukur bagi raja-raja Israel dan Yehuda. Raja yang memiliki iman seperti Daud disebut sebagai raja yang melakukan apa yang benar, sedangkan raja yang tidak memiliki iman seperti Daud disebut sebagai raja yang tidak melakukan apa yang benar. Sekalipun demikian, kehidupan Daud tidak bebas dari masalah. Dalam Mazmur ini, dia menggambarkan dirinya sebagai orang yang tertindas. Dia dibenci, dimusuhi, dan bahkan hendak dibunuh tanpa alasan yang wajar (69:5). Dia amat bersemangat mengabdikan hidupnya untuk Tuhan (69:10), tetapi pengharapannya untuk memperoleh pertolongan Tuhan seakan-akan sia-sia (69:5).
Dalam situasi tertindas seperti itu, apa yang membuat Daud tetap berharap kepada Tuhan dan menanti Pertolongan-Nya? Ketekunan Daud untuk tetap berharap kepada pertolongan Tuhan disebabkan karena Daud mempercayai kasih setia Tuhan. Dia meyakini bahwa Tuhan itu selalu baik. Walaupun imannya membuat Daud menjadi bahan olokan, imannya tidak goyah. Ia tetap tekun berdoa memohon pertolongan Allah. Ia bahkan tetap memuji dan mengagungkan Allah serta tetap mengucap syukur (69:31). Ia percaya bahwa Allah mendengarkan doanya dan pasti akan menolong dia (69:34-37). Apakah Anda tetap mempercayai Tuhan saat Anda merasa tertindas? Apakah doa Anda tetap diwarnai oleh pujian dan pengucapan syukur saat Anda merasa tertindas? Bila Anda sulit untuk bersyukur dan memuji Tuhan saat Anda tertindas, Anda harus membangun keyakinan bahwa Tuhan itu baik! [P]
"Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!" Mazmur 69:17