Daud sering menghadapi bahaya maut, tetapi dia juga sering mengalami pertolongan Allah. Menghadapi bahaya maut dan mengalami pertolongan Allah merupakan pengalaman Daud bukan hanya saat dia masih muda, tetapi juga sampai dia menjadi tua. Itulah sebabnya, dalam kitab Mazmur, Daud sering mengatakan bahwa Allah itu bagaikan gunung batu, tempat berlindung, dan kubu pertahanan bagi kehidupannya. Yang mengesankan adalah bahwa penekanan yang sering dikemukakan Daud dalam mazmur-mazmur yang dia tulis bukanlah penderitaan atau kesusahan yang dia alami, melainkan pertolongan dan kesetiaan Allah yang selalu menyelamatkan dia dari bahaya. Setiap kali menghadapi bahaya, Daud tidak pernah merasa bosan untuk selalu mencari pertolongan Allah.
Walaupun setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, setiap orang beriman pasti pernah mengalami bahaya (atau masalah berat) yang berlanjut dengan datangnya pertolongan Allah. Bahaya (atau masalah berat) itu umumnya dipakai Allah sebagai alat untuk mendekatkan diri kita kepada-Nya. Bila kita berpikir secara positif, kita akan melihat bahwa pertolongan Tuhan itu banyak sekali. Akan tetapi, bila kita berpikir secara negatif, kita akan mudah beranggapan bahwa kita adalah orang-orang paling menderita di muka bumi ini dan mungkin kemudian kita mencela Allah yang membiarkan kita mengalami bahaya atau masalah berat. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk selalu berpikir positif (melihat kebaikan Allah saat menghadapi masalah)? Apakah Anda selalu meyakini bahwa Allah lebih besar dari semua masalah yang Anda hadapi (sehingga Dia selalu sanggup menolong Anda)? [P]
"Tetapi aku senantiasa mau ber harap dan menambah puji-pujian kepada-Mu; mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya." Mazmur 71:14-15