Mazmur ini adalah doa bagi raja dan putera raja. Sebenarnya tidak terlalu jelas apakah kata depan yang diterjemahkan menjadi "dari" dalam 72:1 itu berarti bahwa mazmur ini ditulis oleh Raja Salomo atau berarti bahwa mazmur ini merupakan doa untuk Salomo (perhatikanlah bahwa menurut 72:20, doa ini adalah doa Daud bin Isai). Bila kita mengingat bahwa Salomo adalah raja yang (semula) bijaksana dan bahwa Rehabeam (anak Salomo) adalah raja yang brengsek, agaknya lebih tepat bila dikatakan bahwa mazmur ini merupakan doa untuk Raja Salomo. Bagi kita sekarang, mazmur ini dapat pula dianggap sebagai doa untuk kepala negara pada umumnya (misalnya presiden) agar memerintah berdasarkan hukum atau memerintah dengan adil (kata "hukum" dan "keadilan" dalam 72:1 merupakan gaya bahasa yang menunjuk kepada hal yang sama). Keadilan menurut hukum (72:1-2), damai sejahtera (72:3), keadilan (kesejahteraan) sosial (72:4, 12-14), kemakmuran ekonomi dan stabilitas (72:10-11, 15-16) merupakan hal-hal yang sepatutnya masuk dalam pokok doa kita saat kita mendoakan kepala pemerintahan. Lebih dari semua hal di atas, doa kita haruslah dimaksudkan bagi kemuliaan Allah (72:18-19).
Apakah Anda telah membiasakan diri untuk berdoa bagi pemerintah agar semua pejabat (khususnya kepala negara) berlaku adil serta mengusahakan perdamaian, keadilan sosial, kemakmuran ekonomi, dan stabilitas? Berbagai gejolak politik dan ekonomi yang terjadi di Indonesia selama kurang lebih dua puluh tahun terakhir ini seharusnya mengingatkan umat Kristen akan pentingnya berdoa bagai bangsa dan negara, bukan hanya berdoa bagi kepentingan diri sendiri! [P]
"Dari Salomo. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja!" Mazmur 72:1