Apa yang akan Anda lakukan saat keadaan sangat kritis dan seperti tidak ada harapan atau tidak ada jalan keluar? Apakah Anda putus asa? Apakah Anda mempertanyakan keberadaan Tuhan atau tetap mempercayai dan berharap kepada Tuhan? Mazmur 88 merupakan sebuah doa pada saat kritis menghadapi bahaya maut. Pemazmur berseru kepada Tuhan siang dan malam untuk memohon agar Tuhan menyelamatkannya dari malapetaka dan dari kematian yang sedang mendekat. Saat itu, ia merasa telah dianggap seperti orang mati, seperti orang yang kehilangan kekuatan dan telah dilupakan Tuhan, tinggal dalam kegelapan dan menanggung murka Tuhan. Ia merasa sudah dijauhkan dari sahabat dan teman-temannya. Ia merasa tinggal terasing sendirian tanpa jalan keluar. Namun, di tengah keputusasaannya, pemazmur dengan penuh harap berseru dan berdoa memohon belas kasihan Tuhan. Ia percaya kepada Tuhan apa pun yang terjadi.
Kehidupan yang kita jalani ada kalanya menghadapi situasi yang serupa: Masalah kita terlalu berat dan tidak dapat kita atasi. Kita merasa terpojok, ditinggalkan sendirian, dan seperti sudah tidak memiliki pengharapan lagi. Saat seperti itu, ingatlah bahwa masih ada Tuhan yang telah menyelamatkan kita dan yang tetap mengasihi kita! Tetaplah percaya kepada Tuhan dan tetaplah berharap kepada-Nya! Tetaplah berdoa kepada-Nya dan mintalah pertolongan-Nya! Tuhan itu setia dan tidak pernah meninggalkan kita. Kehidupan bisa saja menjadi begitu sulit dan berat, tetapi orang yang percaya kepada Tuhan selalu mempunyai tempat untuk berharap, "Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, ..." (88:14). [SS]
"Tetapi aku ini, ya TUHAN, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu." Mazmur 88:14