Tuntutan menjadi saksi Kristus (Lukas 24:48; Kisah Para Rasul 1:8) sering dianggap terlalu rumit, sehingga banyak orang Kristen yang tidak pernah menjalankan peran sebagai saksi. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan bersaksi? Pengertian bersaksi itu amat sederhana: Bersaksi adalah menceritakan kembali kepada orang lain apa yang telah kita alami atau telah kita lihat. Dalam bacaan Alkitab hari ini, orang buta sejak lahir yang dicelikkan matanya oleh Tuhan Yesus itu bersaksi dengan sangat sederhana. Waktu ditanya bagaimana matanya dapat melihat, orang buta itu menjawab, "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat." (9:15). Waktu didesak oleh orang-orang Farisi untuk mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah orang berdosa, jawabannya tetap sederhana, "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." (9:25).
Cara menjawab orang buta yang dicelikkan matanya oleh Tuhan Yesus itu mengajarkan kepada kita bahwa bersaksi itu amat sederhana. Akan tetapi, ada syarat yang harus dipenuhi agar kita bisa bersaksi, yaitu bahwa kita harus memiliki pengalaman untuk disampaikan kepada orang lain. Bila Anda belum memiliki pengalaman memperoleh keselamatan dalam Yesus Kristus melalui percaya kepada-Nya, tidak mungkin Anda bisa bersaksi tentang cara memperoleh keselamatan. Bila Anda tidak pernah berdoa kepada Tuhan Yesus atau doa Anda hanya sekedar formalitas, Anda tidak mungkin bisa bersaksi tentang bagaimana Allah menjawab doa Anda. Syarat untuk bisa bersaksi adalah mengalami lebih dulu apa yang hendak Anda saksikan kepada orang lain! [P]
Jawabnya: "Apakah orang itu orang ber dosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.." Yohanes 9:25