Ada dua hal yang menonjol pada diri Yesus Kristus, yaitu kuasa-Nya dan kasih-Nya. Kuasa-Nya menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang patut untuk disembah dan menjadi tempat sandaran kita. Kasih-Nya membuat Dia mempedulikan kita, bahkan Dia mau mengorbankan diri-Nya sendiri untuk menyelamatkan kita dari murka Allah terhadap manusia berdosa.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, nampak ketidakberdayaan para murid Tuhan Yesus. Walaupun latar belakang mereka adalah nelayan, ternyata bahwa mereka gagal menangkap ikan (21:3).
Setelah mengikuti instruksi Tuhan Yesus, barulah mereka mendapat banyak ikan. Kisah ini menunjukkan bahwa untuk melepaskan diri dari ketidakberdayaan kita, kita memerlukan Tuhan Yesus. Pertanyaan Tuhan Yesus kepada Simon Petrus, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" diulang sampai tiga kali. Pertanyaan ketiga membuat Petrus sedih, mungkin karena sadar bahwa dia telah gagal untuk tetap mengasihi saat dia menyangkal Tuhan Yesus sampai tiga kali (18:17, 25-27). Pengulangan pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa walaupun pernah gagal, Petrus masih diberi kesempatan untuk memulihkan relasi kasih dengan Kristus.
Kita perlu menjalin relasi kasih dengan Kristus karena keberlangsungan hidup dan pelayanan kita mutlak bergantung pada penyertaan-Nya. Apakah Anda pernah mengalami kegagalan dalam menjalani relasi kasih dengan Tuhan Yesus? Bila Anda pernah gagal, Tuhan Yesus masih memberi kita kesempatan untuk memulihkan relasi dengan Dia! Marilah kita berkata seperti Simon Petrus, "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." [P]
Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Yohanes 21:17b