Saat memuji Tuhan, baik dalam ibadah maupun secara pribadi, apakah Anda memuji Tuhan dengan sepenuh hati? Atau, kapan saat terakhir kali, Anda memuji Tuhan dengan segenap hati? Mazmur 103 merupakan seruan untuk memuji Tuhan dengan sepenuh jiwa dan batin kita. Pemazmur mengungkapkan begitu banyak alasan untuk memuji TUHAN. Ada begitu banyak kebaikan TUHAN terhadap diri kita: mengampuni kesalahan kita, menyembuhkan segala penyakit kita, menebus kita dari kematian (lubang kubur), melimpahi (memahkotai) kita dengan kasih setia dan rahmat, memuaskan keinginan kita dengan kebaikan sehingga kita menjadi awet muda (masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali). TUHAN menjalankan keadilan dan hukum, memperkenalkan jalan-jalan-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya kepada umat-Nya. TUHAN itu penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Kasih setia-Nya dan kasih sayang-Nya begitu besar terhadap orang yang takut akan Dia. Dia tetap untuk selamalamanya. Tuhan bertakhta di Sorga dan Dia berkuasa atas segala sesuatu, sehingga Dia layak menerima pujian dari semua makhluk ciptaan-Nya.
Kesadaran akan segala kebaikan Tuhan akan membuat hati kita melimpah dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Bila kita selalu mengingat pengampunan-Nya yang begitu berharga, karya penebusan di dalam Kristus yang begitu mahal, serta segala kebaikan-Nya yang tak pernah habis, kita akan selalu bersyukur dan memuji Dia dengan sepenuh hati dan jiwa kita. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk selalu mengingat segala kebaikan Tuhan dalam kehidupan Anda? [SS]
"Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" Mazmur 103:1-2