Pesan terakhir seorang yang akan meninggal umumnya merupakan pesan yang sangat penting. Saat menulis Surat 1-2 Petrus, Rasul Petrus sedang berada dalam penjara di kota Roma. Saat itu, ia teringat bahwa Tuhan Yesus pernah menubuatkan cara kematiannya (bandingkan dengan Yohanes 21:18-19). Ia menyadari bahwa waktu kematiannya segera tiba (2 Petrus 1:14). Melalui surat yang kedua ini, Rasul Petrus menyampaikan beberapa pesan penting sebagai pesan terakhir. Pesan penting apakah yang disampaikan oleh Rasul Petrus kepada jemaat Kristen yang menerima suratnya?
Pertama, jemaat diminta untuk bukan sekadar beriman, melainkan menunjukkan buah iman melalui pertumbuhan karakter diri seperti hidup bijak, berpengetahuan, menguasai diri, tekun, saleh, mengasihi saudara seiman, dan selanjutnya mengasihi semua orang (1:5-7). Kedua, jemaat diminta untuk meneguhkan panggilan yang telah mereka terima sebagai umat pilihan Allah, supaya tidak mudah tersandung dalam kesesatan (1:10). Kedua pesan penting ini dilatarbelakangi oleh munculnya para pengajar sesat dalam gereja yang menyampaikan pengajaran bak dongeng isapan jempol (1:16) serta menafsirkan Kitab Suci semaunya sesuai agenda mereka sendiri (1:20).
Pesan terakhir Rasul Petrus ini tentu saja sangat relevan bagi orang Kristen masa kini. Di tengah dunia yang penuh dengan penyesatan, dosa dipoles menjadi seolah-olah bukan dosa lagi. Dalam kondisi seperti itu, orang Kristen dituntut untuk menjalani hidup dengan kesalehan karakter yang sesuai dengan firman Tuhan. Sedikit saja Anda berkompromi dengan dosa, Anda akan segera tersandung! [FI]
"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan per nah tersandung." 2 Petrus 1:10