Berita pertama yang harus disampaikan Yehezkiel adalah peringatan tentang hukuman Allah yang akan diterima Yerusalem akibat dosa mereka. Hukuman itu berupa pengepungan kota oleh musuh yang dilambangkan dengan lukisan kota di atas sebuah batu bata (4:1-8), dilanjutkan dengan kelaparan yang dahsyat dan ketakutan yang besar akibat pengepungan tersebut (4:9-17). Puncak hukuman Allah dilambangkan dengan tindakan mencukur, membakar, dan menghamburkan rambut ke dalam angin (5:1-4) yang menandai kehancuran yang didatangkan Allah dalam murka-Nya di hadapan bangsa-bangsa (5:8), sehingga bangsa itu menjadi reruntuhan dan celaan bangsa-bangsa lain (5:14-15).
Penyebab amarah Allah yang besar adalah dosa bangsa Israel. Mereka dituduh memberontak terhadap peraturan dan ketetapan Allah dan menjalani kehidupan yang lebih jahat dari bangsa-bangsa kafir (5:5-7). Selain itu, mereka menajiskan tempat kudus Allah dengan dewa yang menjijikkan (5:11).
Kita dapat memetik dua pelajaran dari peristiwa di atas. Pertama, Allah selalu memberi peringatan atas dosa umat-Nya dan memberi kesempatan untuk bertobat. Terdapat jarak waktu yang lama antara pengepungan, kelaparan, dan kehancuran Yerusalem dalam kisah di atas. Sayangnya, bangsa Israel tidak memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertobat. Kedua, dalam kekudusan-Nya, Allah memberi hukuman berat kepada manusia yang tidak mau bertobat dari dosanya. Pengalaman pahit bangsa Israel memperingatkan kita agar tidak hidup berkanjang di dalam dosa. Apakah ada dosa tertentu yang masih Anda pertahankan? Segeralah bertobat sebelum dihukum Allah! [TF]
"Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!" Yehezkiel 18:32