Amarah Allah berkobar atas penyembahan berhala yang dilakukan bangsa Israel. Dalam dua pasal ini, Allah menyampaikan rancangan hukuman secara rinci. Allah lebih dulu akan menghancurkan semua berhala bangsa Israel. Mezbah berhala yang mereka bangun di gunung, bukit, dan lembah akan dihancurkan (6:1-7). Patung dewa yang mereka hiasi dengan emas dan perak akan dijadikan rampasan oleh bangsa-bangsa (7:20-22). Selanjutnya, bangsa Israel akan dihukum. Sebagian besar dari antara mereka akan terbunuh oleh pedang di medan perang, sebagian lagi akan mati karena penyakit dan kelaparan, yang terluput akan hidup terlantar dalam ketakutan (6:7, 12-13; 7:14-17). Selain merupakan balasan setimpal atas kekejian dan kebejatan hidup bangsa Israel, hukuman Allah dijalankan untuk mengingatkan mereka bahwa Ia adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah (6:7, 10, 13, 14; 7:4, 9, 27).
Kita mungkin tercengang melihat kebodohan bangsa Israel. Mereka meninggalkan Allah yang memimpin dan memberkati mereka, serta beralih kepada penyembahan berhala. Namun, bukankah kita juga sering melakukan hal yang sama? Walaupun tidak mendirikan mezbah berhala dan menyembah patung, kita sebenarnya sering dibutakan oleh kecintaan yang berlebihan terhadap sesuatu yang fana, misalnya harta, kenikmatan, atau kemudahan hidup, sehingga kita rela mengesampingkan Allah dan berani melanggar firman-Nya untuk mengejar keinginan hati. Adakah berhala sejenis itu dalam hidup Anda? Adakah sesuatu yang begitu memikat hati Anda sehingga Anda rela mengabaikan kebenaran Allah untuk mendapatkannya? Utamakanlah Allah dan tinggalkan semua bentuk berhala dalam hidup Anda! [TF]
"Akulah TUHAN, Allahmu, . . . Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku." Ulangan 5:6-7