Pasal ini dimulai dengan penglihatan Yehezkiel akan sesuatu yang menyerupai takhta di atas cakrawala. Dari takhta itu terdengar perintah kepada seorang yang berpakaian lenan untuk masuk ke ruang mahakudus di Bait Suci untuk mengambil bara api dan menghamburkannya ke atas kota Yerusalem. Diiringi penampakan kemuliaan Allah dan gerakan kerub-kerub dalam ruang mahakudus di Bait Suci, orang itu menjalankan apa yang diperintahkan kepadanya untuk mengungkapkan hukuman yang akan Allah berikan kepada penduduk Yerusalem atas ketidaksetiaan mereka (10:1-8). Dalam sejarah, penglihatan ini digenapi pada tahun 586 BC saat pasukan tentara Babel menyerbu dan membumihanguskan Bait Suci, istana raja, dan semua penduduk Yerusalem dengan api (2 Raja-raja 25:9).
Selanjutnya, Yehezkiel menerima penglihatan ulangan tentang Kerubim seperti di pasal 1. Makhluk sorgawi yang memiliki roda itu dipenuhi dengan mata di seluruh badan, punggung, tangan, sayap, dan rodanya. Setiap makhluk memiliki empat muka, yakni muka kerub, muka manusia, muka singa, dan muka rajawali. Penglihatan itu dilanjutkan dengan perginya kemuliaan Allah meninggalkan Bait Suci, yang melambangkan betapa dalamnya kejatuhan bangsa Israel ke dalam dosa dan penghukuman Allah yang segera akan menimpa mereka.
Sama seperti pengalaman bangsa Israel, kita sulit melihat kemuliaan Allah atau memahami kehendak-Nya jika kita enggan bertobat dari dosa. Adakah dosa tertentu yang menghalangi Anda hidup dekat dengan Allah? Datanglah kepada Tuhan Yesus untuk meminta kekuatan mengalahkan dosa itu. Jika tidak bertobat, Anda menjalani kehidupan di bawah ancaman hukuman Allah. [TF]
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." Roma 3:23-24